9 research outputs found

    Determinan Penggunaan Mobile Sales Force Automation Systems dan Dampaknya terhadap Job Satisfaction

    Full text link
    Kualitas informasi ditentukan oleh kualitas data yang ada. Jika data yang dimasukkan salah atau buruk maka informasi yang dihasilkan juga akan buruk. Jika informasi digunakan untuk membuat kebijakan maka kebijakan atau keputusan yang dihasilkan juga akan salah atau buruk. Maka penting untuk mengetahui apakah penerapan sebuah teknologi benar-benar diterima oleh pengguna atau tidak. Dan salah satu indikator dari penerimaan adalah mengakibatkan kepuasan kerja bagi karyawan yang menggunakan. Sales Force Automation adalah bagian dari sebuah sistem yang besar yang memerlukan kehati-hatian dalam penggunaannya karen akan berdampak sistemik terhadap keseluruhan data Perusahaan. Banyak model pengukuran penerimaan yang ada namun belum banyak yang mencakup motivasi seseorang mau menggunakan dan dampak dari penggunaan teknologi tersebut. Penelitian ini akan menggunakan model MOPTAM yang diperluas sampai dengan dampaknya terhadap kepuasan kerja karyawan. Kata Kunci: Moble salesforce automation, MOPTAM, Kepuasan kerj

    Determinan Penggunaan Mobile Sales Force Automation System Dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja (Studi Pada Tenaga Penjualan Perusahaan Distributor Consumer Goods Tahun 2016)

    Get PDF
    Mobile Sales Force Automation Systems (mSFA) masih dianggap sistem yang relatif baru di Indonesia, belum banyak perusahaan yang menerapkan sistem ini. mSFA merupakan bagian dari sistem CRM yang berfungsi membantu tenaga penjual saat bertransaksi dengan konsumennya. Banyak dukungan informasi dari sistem diharapkan tenaga penjual mampu bekerja secara efektif dan efisien sehingga kinerja meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh :1) Dukungan Teknis terhadap kemudahan; 2) Pelatihan terhadap kemudahan; 3) Relevansi pekerjaan terhadap kegunaan; 4) Dukungan manajemen terhadap kegunaan; 5) Faktor sosial terhadap kegunaan; 6) kemudahan terhadap penggunaan mSFA; 7) kemudahan terhadap penggunaan mSFA; 8) kegunaan terhadap penggunaan mSFA; 9) penggunaan mSFA terhadap Kepuasan Kerja; 10) penggunaan mSFA terhadap Kinerja dan 11) Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey dan jenis penelitian explanatory research. Sampel penelitian diambil dari tenaga penjual sebuah perusahaan distributor yang mempunyai cabang seluruh Indonesia. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner melalui email masing-masing tenaga penjual. Kemudian data diolah dengan alat GSCA. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Dukungan Teknis tidak mempengaruhi variabel Kemudahan dalam model Technology Acceptance Model 2 demikian pula variabel Faktor sosial juga tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Kegunaan. Penggunaan mSFA yang diwakili variabel penggunaan mSFA terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja. Implikasi dari penelitian ini secara teoritis memberikan model yang baru dari model penerimaan teknologi khususnya untuk teknologi mobile, yaitu dengan mengembangkan variabel ke dampak teknologi tersebut terhadap kinerja dan kepuasan pengguna. Implikasi secara praktis, maka model yang digunakan dalam penelitian ini dapat diterapkan untuk mengetahui dampak penggunaan teknologi atau sistem mobile dalam sebuah perusahaan

    Rancangan Jaringan Sistem Mobile Pulsa Listrik Prabayar

    Get PDF
    Sistem meteran digital listrik pra bayar yang ada saat ini mempunyai kelemahan dari sisi kontrol maupun perilaku. Pengisian harus dilakukan pada meteran, sehingga bila rumah sedang ditinggal penghuninya dalam waktu lama maka listrik akan padam sampai dengan penghuni rumah datang dan mengisi ulang. Sistem meteran juga tidak dilengkapi dengan catatan penggunaan sehingga belum bisa menjadi alat analisis bagi pengguna untuk melakukan penghematan. Diperlukan sebuah sistem agar pelanggan listrik prabayar mampu mengontrol pulsa listrik (token) dimanapun mereka berada. Sistem ini dibangun menggunakan aristektur GSM yang sudah tersedia dengan memanfaatkan fitur SMS. Langkah pengembangan sistem dimulai dengan perancangan mikrokontroler untuk membaca data meteran, instalasi modul program di mikrokontroler untuk dapat menghitung penggunaan daya dan pengiriman data via sms. Pembuatan sistem berbasis mobile untuk mengolah data di handphone pelanggan sehingga jadilah sebuah sistem yang interaktif dimana pelanggan dapat setiap waktu terhubung dan mengupdate informasi dari meteran digital listrik prabayar

    Customer Segmentation with RFM Model using Fuzzy C-Means and Genetic Programming

    Get PDF
    One of the strategies a company uses to retain its customers is Customer Relationship Management (CRM). CRM manages interactions and supports business strategies to build mutually beneficial relationships between companies and customers. The utilization of information technology, such as data mining used to manage the data, is critical in order to be able to find out patterns made by customers when processing transactions. Clustering techniques are possible in data mining to find out the patterns generated from customer transaction data. Fuzzy C-Means (FCM) is one of the best-known and most widely used fuzzy grouping methods. The iteration process is carried out to determine which data is in the right cluster based on the objective function. The local minimum is the condition where the resulting value is not the lowest value from the solution set. This research aims to solve the minimum local problem in the FCM algorithm using Genetic Programming (GP), which is one of the evolution-based algorithms to produce better data clusters. The result of the research is to compare the application of fuzzy c-means (FCM) and genetic programming fuzzy c-means (GP-FCM) for customer segmentation applied to the Cahaya Estetika clinic dataset. The test results of the GP-FCM yielded an objective function of 20.3091, while for the FCM algorithm, it was 32.44741. Furthermore, evaluating cluster validity using Partition Coefficient (PC), Classification Entropy (CE), and Silhouette Index proves that the results of cluster quality from gp-fcm are more optimal than fcm. The results of this study indicate that the application of genetic programming in the fuzzy c-means algorithm produces more optimal cluster quality than the fuzzy c-means algorithm

    PERANCANGAN APLIKASI PENJADWALAN UNTUK OPTIMALISASI WAKTU PRODUKSI DENGAN METODE HILL CLIMBING

    No full text
    "PT. Sai Apparel Industries Ltd adalah perusahaan yang bergerak di bidang garment, setiap tahunnya perusahaan ini memproduksi sekitar 7 juta pakaian yang berupa celana, baju, jaket dan lain-lain yang semuanya adalah produk ekspor. Tetapi sering terjadi keterlambatan pengiriman barang pada konsumen (buyer) menurut survey penulis dalam persentase keterlambatan produksi barang mencapai 15% / tahun dari total semua produksi yang didapat dari catatan rekapitulasi produksi tahun 2012, hal ini di sebabkan buruknya managemen waktu. Oleh sebab itu perlu adanya penjadwalan yang dapat mengoptimalkan produksi tersebut dengan waktu dan sumber daya yang ada yaitu dengan aplikasi penjadwalan optimalisasi waktu produksi dengan metode hill climbing yang akan diterapkan di PT. Sai Apparel Industries Ltd. Metode hill climbing digunakan untuk melakukan pencarian order serta penempatannya ke dalam antrian produksi untuk mencari bentuk antrian yang paling pendek dalam waktu produksinya sehingga mampu mengoptimalkan waktu produksi. Dalam hal ini bagaimana merancang aplikasi penjadwalan untuk optimalisasi waktu produksi yang nantinya dapat menghasilkan sebuah penjadwalan produksi sesuai berdasarkan permasalahan yang di hadapi oleh PT. Sai Apparel Industries Ltd dengan mengoptimalkan waktu kerja serta antriannya. Hasilnya yaitu sebuah grafik jadwal yang dapat menginformasikan bagaimana panjang waktu produksi serta antrian pengerjaanya dengan urutan alur produksi yang lebih optimal dari pada sebelumnya.

    Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Berbasis Web Dengan Metode Tsukamoto Pada SMA Institut Indonesia

    No full text
    Pemilihan siswa berprestasi menjadi proses yang lama dan rumit. Pemilihan siswa berprestasi yang pengerjaannya masih manual dapat membuat keputusan yang salah dalam pemilihan siswa berprestasi. Pembuatan sistem pendukung keputusan pemilihan siswa berprestasi memiliki tujuan menerapkan dan menguji tingkat akurasi metode tsukamoto dalam kasus pemilihan siswa berprestasi SMA Institut Indonesia. Dalam sistem pendukung keputusan ini siswa yang akan direkomendasikan menjadi siswa berprestasi memiliki kriteria-kriteria yang dibutuhkan antara lain peringkat, nilai karya tulis dan sikap. Dalam sistem pendukung keputusan ini nantinya akan menggunakan pendekatan dengan menggunakan metode tsukamoto. Metode tsukamoto merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk membangun suatu sistem sebagai penyelesaian masalah dan salah satu teknik pengambilan keputusan yang dapat digunakan dalam pemilihan siswa berprestasi. Pada metode tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-Then harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot

    Merancang Interface Aplikasi Optimalisasi Waktu Produksi Di PT Sai Apparel Industries Ltd

    No full text
    "Keterlambatan waktu pengiriman barang sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh PT. Sai Apparel Industries Ltd, semua itu terjadi karena perusahaan belum dapat mengoptimalkan waktu dan sumberdaya yang ada. Kondisi seperti ini sering dijumpai pada industri yang menerima pesanan, maka dari itu perusahaan harus dapat memproduksi suatu produk dengan kualitas baik dalam waktu sesingkat mungkin dan berkualitas. Untuk memenuhi hal tersebut, perusahaan harus menjadwalkan pembuatan produknya untuk menekan waktu produksi. Optimalisasi dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sebuah interface aplikasi optimalisasi waktu produksi yang sederhana, lengkap, memiliki kinerja yang cepat serta mudah dipahami sehingga dapat menjadi alat bantu untuk mengoptimalkan waktu produksi bagi PT. Sai Apparel Industries Ltd. Dalam penelitian ini pengembangan sistem menggunakan tahapan pengembangaan rekayasa perangkat lunak yang meliputi desain, implementasi dan pengujian. Hasil penelitian ini berupa interface aplikasi optimalisasi waktu produksi.

    IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MEMOTRET POLA BELAKONSUMEN (STUDI KASUS DI TOKO 1-TIGA PEKALONGAN)

    No full text
    To improve profitability, it is now not a few companies that have used information technology as a tool in their business processes. It is also seen in the company's retail, eg supermarkets or grocery stores and supermarkets are competing to improve services. One way to improve services by providing sufficient stocks are sought by customers. A spending patterns can be formed from transactions made by consumers. Of consumer shopping behavior can be attributed to a pattern of spending to support decision making in the provision of goods. In addition, the relationship between the items with each other will also be visible. In this paper, the authors apply the apriori algorithm to determine the relationship between a product and through this study is expected to be found steps in implementing these algorithms and known whether important information can be obtained from transaction data store market basket analysis techniques. The paper entitled priori ALGORITHM IMPLEMENTATION FOR CONSUMER SPENDING PATTERNS PHOTOGRAPHING STORE A THREE-This may be a reference in the marketing strategy so that the store can earn greater profits. Managers will also be easier to take decisions in the procurement of goods and promotions with this application. Keywords: priori, market basket analysis, consumer spending patterns, transactio
    corecore